FOTO KEPALA DESA SE-KECAMATAN BANCAK
FOTO BKAD DAN UPK AL-'AUNA
FOTO MUSYAWARAH ANTAR DESA (MAD)
FOTO PRODUK UNGGULAN KEC. BANCAK
KECAMATAN BANCAK
A. LATAR
BELAKANG
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perdesaan (PNPM MPd) dirancang sebagai upaya Pemerintah Indonesia untuk
memberdayakan masyarakat pedesaan secara terpadu dan berkelanjutan. PNPM MPd
mengembangkan sistem pembangunan yang memungkinkan segala bentuk sumberdaya
pembangunan dapat diakses secara merata dan adil oleh masyarakat, termasuk
kelompok perempuan dan rumah tangga miskin. PNPM MPd berupaya mewujudkan
masyarakat yang mandiri dan sejahtera. Mandiri berarti mampu mengorganisir diri
untuk memobilisir sumberdaya yang ada di lingkungannya maupun di luar
lingkungannya dalam menjawab permasalahan yang dihadapi.
Dalam upaya melakukan perubahan sosial,
pemerintah dan masyarakat di wilayah kecamatan lokasi PNPM MPd membangun
lembaga di tingkat kecamatan yaitu Unit Pengelola Kegiatan. UPK PNPM MPd adalah
lembaga pengelola dana BLM dengan fungsi memberikan pelayanan kepada masyarakat
miskin dan marjinal dengan tetap melibatkan masyarakat secara umum. UPK PNPM
MPd Kecamatan Bancak telah terbentuk selama 10 (Sepuluh) tahun dengan rentang
waktu tahun 2005-2014 dan telah melaksanakan program sebanyak sepuluh
phase dengan hasil yang cukup baik. Total Bantuan Langsung Masyarakat
(BLM) Rp. 18.950.000.000,- (Delapan
belas milyard sembilan ratus lima puluh juta rupiah) dengan total swadaya
masyarakat Rp. 3.667.026.676,- (Tiga
milyard enam ratus enam puluh tujuh juta dua puluh enam ribu enam ratus tujuh
puluh enam rupiah). ; (Sumber data SPC 2005-2014). Pada tahun 2011 UPK PNPM MPd Kecamatan
juga menyalurkan dana BLM Pasca Krisis dengan jumlah BLM Rp. 500.000.000,- (Lima ratus juta rupiah) dengan total
swadaya masyarakat Rp. 31.242.000,- (Tiga
puluh satu juta dua ratus empat puluh dua ribu rupiah).
Jumlah BLM tersebut dimanfaatkan untuk
peningkatan sarana prasarana dasar, pendidikan, peningkatan kapasitas
masyarakat, kesehatan dan jenis kegiatan lain. Selama 10 (Sepuluh) phase
program dalam pelaksanaan kegiatan hampir tidak ditemukan permasalahan yang
besar. Dengan dukungan serta kontribusi aktif dari pemerintah lokal, peran
pendamping/fasilitator, kelembagaan yang terbentuk dari kegiatan PNPM MPd
(BKAD, TV, BP UPK, TPK dan Kader Pembangunan) dan partispasi masyarakat
setempat semua dapat berjalan dengan baik. Partispasi masyarakat berwujud dalam
bentuk partisipasi proses perencanaan dan partisipasi dalam pelaksanaan yang
berwujud swadaya. Tumbuh dan berkembangnya Lembaga UPK PNPM MPd tidak terlepas
dari kerjasama semua pihak, partisipasi serta kontribusi dari pemerintah,
kelembagaan yang terbentuk dari kegiatan PNPM MPd dan partisipasi masyarakat.
Dalam perjalanannya sampai saat ini UPK PNPM MPd Kecamatan Bancak
memiliki kelompok binaan SPP sebanyak 82 dan kelompok binaan UEP sebanyak 59. Total
kelompok binaan 141 kelompok yang tersebar di 9 desa. Dengan jumlah kelompok
sebanyak itu merupakan kekuatan strategis dalam berkontribusi untuk
mengembangkan ekonomi wilayah kecamatan dengan ditunjang sumber daya, sistem,
manajemen dan SDM dari pelaku-pelaku PNPM MPd yang cukup memadai.
UPK PNPM MPd Kecamatan Bancak per 31
Desember 2014 mempunyai aset ekonomi berupa dana perguliran SPP dan UEP Rp
3.205.034.769,-. Total uang yang beredar di masyarakat Rp. 2.675.824.500,- dan
yang masih tersimpan di rekening UPK Rp. 510.648.176,-. Nilai buku inventaris
sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar Rp. 11.010.317,-.
Pengelolaan dana bergulir selanjutnya dalam
prespektif kerjasama antar desa yang direpresentasikan dalam Badan Kerjasama
Antar Desa AL-‘AUNA. Selanjutnya dilakukan penguatan kelembagaan pengelola dana
bergulir melalui penataan kelembagaan. Penataan kelembagaan yang baru
menciptakan stuktur organisasi yang lebih terstruktur dan adanya keseimbangan
peran sesuai dengan tupoksi masing-masing. BKAD yang merupakan representasi dari Musyawarah
Antar Desa mempunyai peran sentral untuk membuat kebijakan-kebijakan kolegial
menyangkut pengelolaan dana bergulir. Tujuannya adalah untuk menjamin
masyarakat miskin agar tetap terlayani dan pemberdayaan masyarakat dapat berjalan.
B. GAMBARAN
UMUM
1. Kondisi Umum
Kecamatan Bancak
merupakan salah satu dari 19 kecamatan yang merupakan bagian administratif
kewilayahan di Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah. Mempunyai batas wilayah
sebelah bagian barat Kecamatan Bingin dan Pabelan. Batas wilayah bagian Selatan
Kecamatan Suruh dan Kecamatan Pabelan. Batas wilayah bagian Timur Kecamatan
Wonosegoro Kabupaten Boyolali dan Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan.
Batas wilayah bagian utara Kecamatan Bringin dan Kecamatan Kedungjati Kabupaten
Grobogan
2. Kependudukan
Kecamatan Bancak
Berdasarkan data
Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang
tahun 2012 penduduk Kecamatan
Bancak berjumlah 18.858 jiwa dengan jumlah rumah
tangga 7.207 KK. Terdiri dari 9.710 Laki-laki, 10.148 Perempuan. Jumlah RTM 4.311 KK yang
tersebar di 9 Desa.
3.
Luas
Wilayah dan Penggunaan Lahan
Luas wilayah Kecamatan
Bancak 4.384,55 Ha, terdiri dari 1.189,896 Ha lahan sawah, 1.595,05 Ha lahan
bukan sawah dan 1.599,61 Ha bukan pertanian. Sebagian besar lahan pertanian dan
lahan persawahan merupakan lahan tadah hujan.
4. Nama Desa dan Data
Penduduk
No
|
Nama Desa
|
Data Desa
|
||
Jumlah Dusun
|
Jumlah Penduduk
|
Jumlah KK
|
||
1
|
Bancak
|
7
|
2.915
|
952
|
2
|
Bantal
|
5
|
1.932
|
684
|
3
|
Boto
|
7
|
2.370
|
785
|
4
|
Jlumpang
|
5
|
967
|
363
|
5
|
Lembu
|
7
|
1.786
|
682
|
6
|
Pucung
|
7
|
1.834
|
761
|
7
|
Plumutan
|
6
|
2.369
|
746
|
8
|
Rejosari
|
11
|
3.453
|
1.323
|
9
|
Wonokerto
|
5
|
2.232
|
731
|
Total
|
60
|
19.858
|
7.207
|
Sumber : Data BPS
2012 Kabupaten Semarang
5. Potensi
Sumber Daya
Kecamatan Bancak
mempunyai potensi sumber daya pertanian, perkebunan, kehutanan dan peternakan.
Produk yang dihasilkan padi, ketela pohon, pisang, mangga dan kayu jati. Sumber
daya alam yang ada adalah minyak bumi dan gas alam. Mata pencaharian penduduk
sebagian besar petani, buruh dan pedagang. Sumber Daya Manusia masih di
dominasi berpendidikan sekolah dasar. Produk kerajinan rumahan masih terbatas jumlah dan
jenisnya. Kerajinan tangan yang cukup menonjol adalah kerajianan anyaman lidi
dari Desa Plumutan, Bantal dan Rejosari dengan luasan pemasaran sampai ke luar daerah Kabupaten Semarang.
Ass. Salam Kenal
BalasHapuskok tak ada coment
BalasHapusSalam dari upk Kedungjati
BalasHapusMohon maaf Kami Butuh Nomer Hpnya bapak Kepala Desa/kantor sesa plumutan karena ada info keluarga teman Kami ada yang hilang dan ditemukan yang infonya posisinya sekarang dirumah Kades Plumutan Kec. Bencak.... kalo ada Info Mohon SMS/WA ke nomer Kami 085204888568
BalasHapus