Minggu, 22 Januari 2017

PROFIL KECAMATAN BANCAK

FOTO KEPALA DESA SE-KECAMATAN BANCAK


 
FOTO BKAD DAN UPK AL-'AUNA


  
 FOTO KANTOR BKAD DAN UPK AL-'AUNA

 
FOTO HASIL KEGIATAN PNPM MANDIRI PERDESAAN


 
FOTO MUSYAWARAH ANTAR DESA (MAD)


FOTO PRODUK UNGGULAN KEC. BANCAK


KECAMATAN BANCAK


A.    LATAR BELAKANG
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MPd) dirancang sebagai upaya Pemerintah Indonesia untuk memberdayakan masyarakat pedesaan secara terpadu dan berkelanjutan. PNPM MPd mengembangkan sistem pembangunan yang memungkinkan segala bentuk sumberdaya pembangunan dapat diakses secara merata dan adil oleh masyarakat, termasuk kelompok perempuan dan rumah tangga miskin. PNPM MPd berupaya mewujudkan masyarakat yang mandiri dan sejahtera. Mandiri berarti mampu mengorganisir diri untuk memobilisir sumberdaya yang ada di lingkungannya maupun di luar lingkungannya dalam menjawab permasalahan yang dihadapi.
Dalam upaya melakukan perubahan sosial, pemerintah dan masyarakat di wilayah kecamatan lokasi PNPM MPd membangun lembaga di tingkat kecamatan yaitu Unit Pengelola Kegiatan. UPK PNPM MPd adalah lembaga pengelola dana BLM dengan fungsi memberikan pelayanan kepada masyarakat miskin dan marjinal dengan tetap melibatkan masyarakat secara umum. UPK PNPM MPd Kecamatan Bancak telah terbentuk selama 10 (Sepuluh) tahun dengan rentang waktu tahun 2005-2014 dan telah melaksanakan program sebanyak sepuluh  phase dengan hasil yang cukup baik. Total Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Rp. 18.950.000.000,- (Delapan belas milyard sembilan ratus lima puluh juta rupiah) dengan total swadaya masyarakat Rp. 3.667.026.676,- (Tiga milyard enam ratus enam puluh tujuh juta dua puluh enam ribu enam ratus tujuh puluh enam rupiah). ; (Sumber data SPC 2005-2014). Pada tahun 2011 UPK PNPM MPd Kecamatan juga menyalurkan dana BLM Pasca Krisis dengan jumlah BLM Rp. 500.000.000,- (Lima ratus juta rupiah) dengan total swadaya masyarakat Rp. 31.242.000,- (Tiga puluh satu juta dua ratus empat puluh dua ribu rupiah).
Jumlah BLM tersebut dimanfaatkan untuk peningkatan sarana prasarana dasar, pendidikan, peningkatan kapasitas masyarakat, kesehatan dan jenis kegiatan lain. Selama 10 (Sepuluh) phase program dalam pelaksanaan kegiatan hampir tidak ditemukan permasalahan yang besar. Dengan dukungan serta kontribusi aktif dari pemerintah lokal, peran pendamping/fasilitator, kelembagaan yang terbentuk dari kegiatan PNPM MPd (BKAD, TV, BP UPK, TPK dan Kader Pembangunan) dan partispasi masyarakat setempat semua dapat berjalan dengan baik. Partispasi masyarakat berwujud dalam bentuk partisipasi proses perencanaan dan partisipasi dalam pelaksanaan yang berwujud swadaya. Tumbuh dan berkembangnya Lembaga UPK PNPM MPd tidak terlepas dari kerjasama semua pihak, partisipasi serta kontribusi dari pemerintah, kelembagaan yang terbentuk dari kegiatan PNPM MPd dan partisipasi masyarakat. Dalam perjalanannya sampai saat ini  UPK PNPM MPd Kecamatan Bancak memiliki kelompok binaan SPP sebanyak 82 dan kelompok binaan UEP sebanyak 59. Total kelompok binaan 141 kelompok yang tersebar di 9 desa. Dengan jumlah kelompok sebanyak itu merupakan kekuatan strategis dalam berkontribusi untuk mengembangkan ekonomi wilayah kecamatan dengan ditunjang sumber daya, sistem, manajemen dan SDM dari pelaku-pelaku PNPM MPd yang cukup memadai.
UPK PNPM MPd Kecamatan Bancak per 31 Desember 2014 mempunyai aset ekonomi berupa dana perguliran SPP dan UEP Rp 3.205.034.769,-. Total uang yang beredar di masyarakat Rp. 2.675.824.500,- dan yang masih tersimpan di rekening UPK Rp. 510.648.176,-. Nilai buku inventaris sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar Rp. 11.010.317,-.
Pengelolaan dana bergulir selanjutnya dalam prespektif kerjasama antar desa yang direpresentasikan dalam Badan Kerjasama Antar Desa AL-‘AUNA. Selanjutnya dilakukan penguatan kelembagaan pengelola dana bergulir melalui penataan kelembagaan. Penataan kelembagaan yang baru menciptakan stuktur organisasi yang lebih terstruktur dan adanya keseimbangan peran sesuai dengan tupoksi masing-masing. BKAD  yang merupakan representasi dari Musyawarah Antar Desa mempunyai peran sentral untuk membuat kebijakan-kebijakan kolegial menyangkut pengelolaan dana bergulir. Tujuannya adalah untuk menjamin masyarakat miskin agar tetap terlayani dan pemberdayaan  masyarakat dapat berjalan.
B.    GAMBARAN UMUM
1.      Kondisi Umum
Kecamatan Bancak merupakan salah satu dari 19 kecamatan yang merupakan bagian administratif kewilayahan di Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah. Mempunyai batas wilayah sebelah bagian barat Kecamatan Bingin dan Pabelan. Batas wilayah bagian Selatan Kecamatan Suruh dan Kecamatan Pabelan. Batas wilayah bagian Timur Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali dan Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan. Batas wilayah bagian utara Kecamatan Bringin dan Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan
2.       Kependudukan Kecamatan Bancak
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang  tahun 2012 penduduk  Kecamatan Bancak berjumlah 18.858 jiwa dengan jumlah rumah tangga 7.207 KK. Terdiri dari 9.710 Laki-laki, 10.148 Perempuan. Jumlah RTM 4.311 KK yang tersebar di 9 Desa.
3.       Luas Wilayah dan Penggunaan Lahan
Luas wilayah Kecamatan Bancak 4.384,55 Ha, terdiri dari 1.189,896 Ha lahan sawah, 1.595,05 Ha lahan bukan sawah dan 1.599,61 Ha bukan pertanian. Sebagian besar lahan pertanian dan lahan persawahan merupakan lahan tadah hujan.
4.       Nama Desa dan Data Penduduk
No
Nama Desa
Data Desa
Jumlah Dusun
Jumlah Penduduk
Jumlah KK
1
Bancak
7
2.915
952
2
Bantal
5
1.932
684
3
Boto
7
2.370
785
4
Jlumpang
5
967
363
5
Lembu
7
1.786
682
6
Pucung
7
1.834
761
7
Plumutan
6
2.369
746
8
Rejosari
11
3.453
1.323
9
Wonokerto
5
2.232
731

Total
60
19.858
7.207
Sumber : Data BPS 2012 Kabupaten Semarang

5.    Potensi Sumber Daya 
       Kecamatan Bancak mempunyai potensi sumber daya pertanian, perkebunan, kehutanan dan peternakan. Produk yang dihasilkan padi, ketela pohon, pisang, mangga dan kayu jati. Sumber daya alam yang ada adalah minyak bumi dan gas alam. Mata pencaharian penduduk sebagian besar petani, buruh dan pedagang. Sumber Daya Manusia masih di dominasi berpendidikan sekolah dasar. Produk kerajinan rumahan masih terbatas jumlah dan jenisnya. Kerajinan tangan yang cukup menonjol adalah kerajianan anyaman lidi dari Desa Plumutan, Bantal dan Rejosari dengan luasan pemasaran sampai ke luar daerah Kabupaten Semarang
 

4 komentar:

  1. Mohon maaf Kami Butuh Nomer Hpnya bapak Kepala Desa/kantor sesa plumutan karena ada info keluarga teman Kami ada yang hilang dan ditemukan yang infonya posisinya sekarang dirumah Kades Plumutan Kec. Bencak.... kalo ada Info Mohon SMS/WA ke nomer Kami 085204888568

    BalasHapus